- Nafsu
- Akal
Nafsu tidak dimiliki oleh Malaikat, sedangkan akal tidak dimiliki oleh hewan. Dengan keduanya manusia bisa melakukan usaha untuk menuju kebaikan. Usaha yang dilakukannya itu akan menjadi kebaikan baginya (jika diniatkan untuk menuju Allah swt.) Dengan arahan keduanya manusia akan menempati lokasi abadi (surga atau neraka).
Hadist kelima dari Hadist Arbain susunan Imam An Nawawi, menjabarkan mengenai penciptaan manusia dan garis takdirnya. Dalam ilmu pengetahuan telah diketahui bahwa dalam penciptaan manusia dalam rahim terdapat tahapan-tahapannya, namun jauh sebelum ilmu pengetahuan mendapatkan faktanya, Rasulullah saw telah bersabda :
Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud radiallahuanhu beliau berkata : Rasulullah e menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan : Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di
Dalam kaitannya dengan garis takdir, memang keempat perkara diatas telah ditentukan saat kita dalam rahim namun, keempat perkara tersebut akan menjadi garis yang akan menuntun kita untuk menuju surga atau neraka.
- perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudian
- berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari, kemudian
- menjadi segumpal daging selama empat puluh hari.
- Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh
- menetapkan rizkinya,
- ajalnya,
- amalnya dan
- kecelakaan atau kebahagiaannya.
Dalam kaitannya dengan garis takdir, memang keempat perkara diatas telah ditentukan saat kita dalam rahim namun, keempat perkara tersebut akan menjadi garis yang akan menuntun kita untuk menuju surga atau neraka.
- Rizki sudah menjadi perkara yang ditetapkan oleh Allah swt untuk manusia. Kebutuhan makan, minum, udara, istri, anak, dll merupakan rizki yang Allah tetapkan bagi kita. Namun bagaimana cara memperolehnya yang menjadi kreatifitas dari kita untuk memperolehnya. Jika dengan cara yang baik, tentu akan mendekatkan kepada surga. Jika dengan cara yang buruk, tentu akan mendekatkan kepada neraka.
- Ajal. Setiap yang hidup akan merasakan mati, hal ini sudah menjadi sunatullah. Namun bagaimana cara kita mati? hal tersebut yang akan mendekatkan atau menjauhkan kita kepada Allah swt.
- Amalnya. Kecendrungan manusia kepada baik dan buruk merupakan konsekuensi yang ada dalam diri manusia sebagai makhluk yang sempurna. Jika kecenderungannya mengarah kebaikan maka amalnya pun akan menuju kebaikan, jika kecenderungannya mengarah kepada keburukan maka amalnya pun akan menuju keburukan.
- Kecelakaan atau kebahagiaanya. Perkara ini telah ditetapkan Allah swt. apakah kita mendapatkan celaka atau mendapatkan kebahagiaan. Kapan kita mendapatkan celaka? yakni ketika perbuatan kita menuju hal yang tidak sesuai dengan ajaran Allah swt. dan begitu pula sebaliknya kita akan mendapat kebahagiaan ketika hal yang kita lakukan sesuai dengan ajaran Allah swt.
2 comments:
Assalamualaikum..
Salam ukhuwah. Nice blog. Boleh kan kalau saya selalu bertamu di sini?
Cheers,
Hana
wa'alaikum salam wr. wb.
salam ukhuwah. jazakallah sudah mampir kemari, kalo ada sesuatu yg keliru, tolong diberitahukan agar pemahaman saya dan kita semua benar dan mendapat ridho Allah swt.
Post a Comment