Asus Padfone S Lolipop

Akhirnya, asus mengeluarkan update lollipop untuk padfone s, tepat 7 Juli 2015 asus menyediakan update lolipop untuk firmware TW dan WW.

Jika rekan2 tidak bisa oTA, silahkan ke website asus untuk mendapatkan file update tersebut. Ukuran zip file tersebut mencapai 1 GB.

Download file nya lalu letakkan di sdcard. Padfone s anda akan mendetect file zip tersebut.

Setelahnya akan muncul notifikasi untuk update. Silahkan klik dan tunggu beberapa saat untuk update berjalan.

Update akan berjalan selama 5 -10 menit. Ingat posisikan baterai miNimal 25 % atau plug in charger anda ke handphone.

Selain firmware update ke lolipop, asus juga menyediakan firmware untuk downgrade dari lolipop ke kitkat.

Hati hati dalam melakukan downgrade, karena akan dilakukan factory reset otomatis, sehingga padfone s anda akan sepertj pertama kali beli , kosong dari data - data anda.

Silsilah Laksmana Cheng Ho

Silsilah lengkap Laksamana Cheng Ho:

Cheng Ho bin Mi-Li-Jin bin Mi-Di-Na bin Bai-Yan bin Na-Su-La-Ding bin Sau-Dian-Chi (Sayid Syamsuddin) bin Ma-Ha-Mu-Ke-Ma-Nai-Ding bin Ka-Ma-Ding-Yu-Su-Pu bin Su-Sha-Lu-Gu-Chong-Yue bin Sai-Yan-Su-Lai-Chong-Na bin Sou-Fei-Er (Sayid Syafi'i) bin An-Du-Er-Yi bin Zhe-Ma-Nai-Ding bin Cha-Fa-Er bin Wu-Ma-Er bin Wu-Ma-Nai-Ding bin Gu-Bu-Ding bin Ha-San bin Yi-Si-Ma-Xin bin Mu-Ba-Er-Sha bin Lu-Er-Ding bin Ya-Xin bin Mu-Lu-Ye-Mi
bin She-Li-Ma bin Li-Sha-Shi bin E-Ha-Mo-De bin Ye-Ha-Ya bin E-Le-Ho-Sai-Ni bin Xie-Xin bin Yi-Si-Ma-Ai-Le bin Yi-Bu-Lai-Xi-Mo (Ali Zainal Abidin) bin Hou Sai-Ni (Sayidina Hussain) bin Sayyidatina Fatimah binti Rasulullah SAW.

*kutipan dari buku "Ahlul Bait Rasulullah SAW & Kesultanan Melayu"

Dari silsilah ini diketahui bahwa Laksamana Cheng Ho memang seorang muslim keturunan Rasulullah SAW.

Moyang Laksamana Cheng Ho adalah Sayid Syamsuddin, putera Sultan Bukhara yang dikalahkan Ghenghiz Khan. Sayid Syamsuddin jadi tawanan di Peking (Beijing). Karena akhlaknya yang mulia, beliau bukan saja dibebaskan, tapi malah diangkat jadi Penolong Menteri di Yunnan.


-Rizal-
note: rujuk buku Prof. Kong Yuan Zhi, "Muslim Tiong Hua Cheng Ho: Misteri Perjalanan Muhibbah di Nusantara".

Sumber : MIlis ITB dari rizal@giliran-timur.com tertanggal 3 maret 2007
(belom di cek lagi ke sumber lainnya)

Abu Raihanah

Diriwayatkan dari maula Abu Raihanah, dia berkata, "Abu Raihanah pulang dari suatu peperangan. Setibanya di rumah, beliau menemui isterinya dan makan malam. Setelah itu beliau minta diambilkan air wudhu kemudian berwudhu. Lalu pergi shalat ke masjid dan membaca al-Qur’an. Selesai dari membaca satu surat beliau meneruskan membaca surat berikutnya, begi-tulah seterusnya.

Ketika adzan sahur (sebelum Shubuh) dikumandangkan, beliau mengencangkan ikatan pakaiannya. Tiba-tiba isteri beliau datang dan berkata, 'Wahai Abu Raihanah, engkau telah berperang dan mendapat kemenangan dalam peperangan itu, lalu engkau datang menemuiku, tetapi mengapa engkau tidak menggilirku dan membahagiakan aku.'

Beliau menjawab, 'Benar, Demi Allah tidak pernah terlintas dalam hatiku. Kalau saja aku ingat dirimu pastilah engkau memperoleh hak dariku.'

Isterinya bertanya, 'Kalau demikian, apa yang menyibukkan dirimu wahai Abu Raihanah?' Dia menjawab, 'Hatiku senantiasa menginginkan sesuatu yang digambarkan Allah SWT di dalam Surga, berupa pakaian yang indah, isteri yang cantik, dan kenik-matan serta kebahagiaan terus menerus jika telah tinggal dan menetap di dalamnya.

Demikianlah, hingga aku mendengar Adzan Shubuh diku-mandangkan'."

(SUMBER: Az-Zuhdu, Ibnul Mubarak, 304)

Copas dari : Al-Sofwah

Abdul Mejid II

Abdul Mejid II (juga dengan sejumlah ejaan alternatif, termasuk Abd-ul-Mejid, Abdul Medjit, dan dalam bahasa Turki 'modern', Abdülmecit; dalam bahasa Arab عبد المجيد الثانى ) memiliki masa hidup mulai 29 Mei 1868 hingga 23 Agustus 1944. Beliau mulai menjabat sebagai Khalifah mulai dari 19 November 1922 hingga 3 Maret 1924. Ialah kalifah terakhir Turki Utsmani dan khalifah ke-101 sejak Abu Bakar.

Lahir pada 29 Mei 1868 di Istana Dolmabahçe di Istanbul (bekas Konstantinopel) dari Sultan Abd-ul-Aziz. Ia dididik secara pribadi. Pada 4 Juli 1918 saudaranya Mehmed VI menjadi Sultan. Menyusul pendepakan sepupunya dari tahta pada 1 November 1922 jabatan sultan dihapuskan. Namun pada 19 November 1922, ia diangkat sebagai khalifah oleh Majelis Nasional Turki di Ankara. Ia memerintah dari Istanbul, pada 24 November 1922. Pada 3 Maret 1924 ia diturunkan dan diusir dari Turki bersama dengan sisa keluarganya.

Pada 23 Desember 1896 ia menikah untuk pertama kalinya di Istana Ortaköy dengan Shahsuvar Bash Kadin Effendi (Istanbul 2 Mei 1881 – Paris 1945). Mereka memiliki seorang putra, Shehzade Ömer Faruk Effendi (27 Februari 1898 – 28 Maret 1969).

Surat Cinta Untuk Anakku

Surat ini untukmu

Assalamu'alaikum,

Segala puji Ibu panjatkan kehadirat Allah ta'ala yang telah memudahkan Ibu untuk beribadah
kepada-Nya. Shalawat serta salam Ibu sampaikan kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi
wasallam, keluarga dan para sahabatnya. Amin…

Wahai anakku, Surat ini datang dari Ibumu yang selalu dirundung sengsara… Setelah berpikir
panjang Ibu mencoba untuk menulis dan menggoreskan pena, sekalipun keraguan dan rasa malu menyelimuti diri. Setiap kali menulis, setiap kali itu pula gores tulisan terhalang oleh
tangis, dan setiap kali menitikkan air mata setiap itu pula hati terluka… Wahai anakku!
Sepanjang masa yang telah engkau lewati, kulihat engkau telah menjadi laki-laki dewasa,
laki-laki yang cerdas dan bijak! Karenanya engkau pantas membaca tulisan ini, sekalipun
nantinya engkau remas kertas ini lalu engkau merobeknya, sebagaimana sebelumnya engkau telah remas hati dan telah engkau robek pula perasaanku.

Feed

Sampaikan Walau Satu Ayat

↑ Grab this Headline Animator

Subscribe to Sampaikan Walau Satu Ayat by Email

I heart FeedBurner

Powered By Blogger