Halal, Haram dan Syubhat

Pena telah diangkat dan tinta telah kering, menandakan bahwa telah sempurna segala ciptaan Allah swt. Baik makhluk yang ciptaan Nya maupun segala kebutuhan untuk hidup bagi ciptaan Nya tersebut. Baik maupun buruk, halal maupun haram, semuanya telah jelas ketika pena telah diangkat dan tinta telah kering. Seperti yang terdapat dalam hadist arbain no 6 yang disusun oleh Imam Nawawi :

Dari Abu Abdillah Nu’man bin Basyir radhiallahuanhu dia berkata: Saya mendengar Rasulullah e bersabda:

  • Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas.
  • Diantara keduanya terdapat perkara-perkara yang syubhat (samar-samar) yang tidak diketahui oleh orang banyak.

Maka siapa yang takut terhadap syubhat berarti dia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. Dan siapa yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka akan terjerumus dalam perkara yang diharamkan. Sebagaimana penggembala yang menggembalakan hewan gembalaannya disekitar (ladang) yang dilarang untuk memasukinya, maka lambat laun dia akan memasukinya. Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki larangan dan larangan Allah adalah apa yang Dia haramkan. Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka buruklah seluruh tubuh; ketahuilah bahwa dia adalah hati “. (Riwayat Bukhori dan Muslim)

Ilmu

Dalam hadist diatas dikatakan bahwa yang halal dan yang haram itu jelas. Hal tersebut benar adanya dan diantara antara halal dan haram merupakan perkara syubhat atau perkara yang meragukan.

Jelas atau tidaknya halal haram perkara hukum atas suatu hal tergantung pada ilmu yang kita miliki. Ilmu yang akan menuntun kita kepada hidayah Allah swt sehingga dimata akan terlihat dengan jelas halal haram suatu perkara. Ketika ilmu yang dibutuhkan untuk menentukan hukum suatu perkara masih kurang (belum diketahui ilmunya), maka perkara tersebut akan berada diantara halal dan haram.

Ketika menghadapi perkara yang meragukan hukumnya, Rasulullah saw. memberitahu kepada kita untuk menjauhi perkaran yang tidak jelas tersebut, sehingga kita tidak terjerumus kedalamnya.

Perkara fikih mengatakan, menghindari sesuatu yang buruk lebih utama daripada mendatangkan sesuatu yang baik.

Perdalam ilmu yang kita miliki, bukan hanya ilmu agama namun juga ilmu dunia, Insya Allah dengan ilmu yang kita miliki akan menghindarkan kita dari perkara yang syubhat. Karena ketika kita memiliki ilmu perkara syubhat tidak ada lagi, dan akan semakin jelas pula perkara yang halal dan haram.

Allahu 'alam

Bid'ah Dalam Agama

Dari Ummul Mukminin, Ummu Abdillah, 'Aisyah ra. berkata, Rasulullah saw. telah bersabda,
"Barangsiapa yang mengadakan hal baru dalam urusan (agama) yang tidak ada landasan hukumnya, maka ia tertolak." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat Muslim, Rasulullah saw. bersabda,
"Barangsiapa mengerjakan amalan, tanpa didasari perintah kami, maka ia tertolak."

Hadist diatas merupakan hadist kelima dari kumpulan hadist arbain susunan Imam An Nawawi. Dari hadist diatas dapat diambil beberapa kesimpulan :
  1. Setiap perbuatan ibadah yang tidak bersandar pada dalil syar’i ditolak dari pelakunya.
  2. Larangan dari perbuatan bid’ah yang buruk berdasarkan syari’at.
  3. Islam adalah agama yang berdasarkan ittiba’ (mengikuti berdasarkan dalil) bukan ibtida’ (mengada-adakan sesuatu tanpa dalil) dan Rasulullah e telah berusaha menjaganya dari sikap yang berlebih-lebihan dan mengada-ada.
  4. Agama Islam adalah agama yang sempurna tidak ada kurangnya.
Pada artikel sebelumnya ada syarat yang harus dipenuhi dalam ibadah seperti sebab, waktu, jenis, kadar, dll. Bila ibadah yang dilakukan tidak sesuai dengan syarat tersebut, maka ibadah itu tergolong kepada bid'ah.

Banyak yang mempertentangkan mengenai bid'ah ini, kalo saya pribadi melihat permasalahan ini kepada berbedanya pemahaman masing-masing orang dalam menyikapi suatu permasalahan. Sabda Rasulullah saw. benar yang mengatakan "setiap yang baru adalah sesat". Dalam konteks agama Islam, dalam surat Al Maidah ayat 3 dikatakan Allah swt. telah meridhai Islam sebagai agama kita.

Meridhai disini saya melihatnya segala yang ada dalam agama Islam sudah pas, sudah sempurna, tidak perlu ada penambahan, dan tidak perlu ada pengurangan. Ketika seseorang merasa agama ini masih ada kekurangan atau kelebihan, maka sesungguhnya dia sudah menyalahi keridhoan Allah swt. akan agama ini.

Contoh kaum yang sesat adalah kaum nasrani dan kaum yang menyesatkan adalah kaum yahudi. kenapa nasrani sesat? dikarenakan mereka mengada-ada (bid'ah) dalam agama dengan mengatakan Isa as. sebagai Tuhan. Hal ini menyangkut pada aqidah, ketika menyangkut aqidah umat Islam harus tegas mengatakan "ini bukan Islam".

Cukup sandarkan segala apa yang kita lakukan kepada Al Quran dan Al Hadist dan tidak perlu menambahkan atau mengurangi apa yang ada dalam Islam.

Allahu'alam

Penciptaan Manusia Dan 4 Perkara Hidupnya

Manusia diciptakan Allah swt. dengan sempurna, saya mengartikan sempurna ini yakni karena manusia memiliki :
  1. Nafsu
  2. Akal

Nafsu tidak dimiliki oleh Malaikat, sedangkan akal tidak dimiliki oleh hewan. Dengan keduanya manusia bisa melakukan usaha untuk menuju kebaikan. Usaha yang dilakukannya itu akan menjadi kebaikan baginya (jika diniatkan untuk menuju Allah swt.) Dengan arahan keduanya manusia akan menempati lokasi abadi (surga atau neraka).

Hadist kelima dari Hadist Arbain susunan Imam An Nawawi, menjabarkan mengenai penciptaan manusia dan garis takdirnya. Dalam ilmu pengetahuan telah diketahui bahwa dalam penciptaan manusia dalam rahim terdapat tahapan-tahapannya, namun jauh sebelum ilmu pengetahuan mendapatkan faktanya, Rasulullah saw telah bersabda :

Ampuni saya Ya Allah

Ampuni saya Ya Allah
Karena memiliki sifat ria
Ampuni saya Ya Allah
Karena memendam sifat ujub

Rahmati saya Ya Allah
Dengan hikmah yang Engkau sisipkan dihatiku
Rahmati saya Ya Allah
Dengan ilmu yang Engkau tebarkan didepanku

Hanya cinta Mu yang ingin ku raih
Hanya cinta Utusan Mu yang inginku dapatkan
Hanya surat cinta dari Mu yang inginku tanam dalam hati
Hanya surga Mu yang inginku tempati

Ya Allah Ampuni saya
Ya Allah Ampuni saya
Ya Allah Ampuni saya

Saya yakin Engkau Maha Pengampun
Saya yakin Engkau mencintai pemohon ampunan
Saya yakin Engkau akan mengampuni saya

EC UI
6:40
14 Des '07

Rukun Islam

Bagi seorang muslim pastilah mengenal dengan Rukun Islam, karena aktualisasi pertama yang harus dilakukan untuk menyandang gelar seorang muslim harus mengucapkan Rukun Islam yang pertama.

Dalam Hadist Arbain Imam An Nawawi, hadist mengenai Rukun Islam ini ada pada hadist ketiga, yakni Rasulullah e bersabda : Islam dibangun diatas lima perkara;
  1. Bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah dan bahwa nabi Muhammad utusan Allah,
  2. menegakkan shalat,
  3. menunaikan zakat,
  4. melaksanakan haji dan
  5. puasa Ramadhan (Riwayat Turmuzi dan Muslim)
Pelajaran yang dapat diambil dari hadist ketiga ini antara lain :
  1. Rasulullah saw menyamakan Islam dengan bangunan yang kokoh dan tegak diatas tiang-tiang yang mantap.
  2. Pernyataan tentang keesaan Allah dan keberadaannya, membenarkan kenabian Muhammad saw, merupakan hal yang paling mendasar dibanding rukun-rukun yang lainnya.
  3. Selalu menegakkan shalat dan menunaikannya secara sempurna dengan syarat rukunnya, adab-adabnya dan sunnah-sunnahnya agar dapat memberikan buahnya dalam diri seorang muslim yaitu meninggalkan perbuatan keji dan munkar karena shalat mencegah seseorang dari perbuatan keji dan munkar.
  4. Wajib mengeluarkan zakat dari harta orang kaya yang syarat-syarat wajibnya zakat sudah ada pada mereka lalu memberikannya kepada orang-orang fakir dan yang membutuhkan.
  5. Wajibnya menunaikan ibadah haji dan puasa (Ramadhan) bagi setiap muslim.
  6. Adanya keterkaitan rukun Islam satu sama lain. Siapa yang mengingkarinya maka dia bukan seorang muslim berdasarkan ijma’.
  7. Nash diatas menunjukkan bahwa rukun Islam ada lima, dan masih banyak lagi perkara lain yang penting dalam Islam yang tidak ditunjukkan dalam hadits. Rasulullah e bersabda:

    الإِيْمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُوْنَ شُعْبَةً

    “ Iman itu terdapat tujuh puluh lebih cabang “
  8. Islam adalah aqidah dan amal perbuatan. Tidak bermanfaat amal tanpa iman demikian juga tidak bermanfaat iman tanpa amal .
Allahu 'alam

8 Resolusi 2008

Kalo ngomong keinginan banyak deh, cuman biasanya yg muncul di otak sesuatu yg berat bener, tapi emang harus sy lakukan.

  1. Nikah, udah waktunya nih (paling awal lagi).
  2. Lebih sabar dalam hati, meski sy terlihatnya penyabar, tapi dalam hati suka dongkol dan pendendam apalagi sama orang yg gampang banget ngomong ini bid'ah itu bid'ah, saya sakit hati sama orang kayak gitu.
  3. pengen Olahraga lagi, pengen latihan Thifan lagi nih...
  4. mau manaj waktu lagi nih, saat ini sering tidur terlalu malem, untung tinggal ma ortu jadi bisa dibangunin paginya .
  5. pengen bikin buku, minimal 1 deh.
  6. pengen ngembangin tugas akhir ku yg dulu (biar g ilang nih ilmu kuliah dulu).
  7. Pengen punya motor kopling (ngincer Pulsar nya Bajaj atau Apache nya TVS)
  8. tetep aktif masukin artikel orang lain di MP (tulisan sendiri juga lah yaw :D).
ya itu sih keinginan, tinggal liat deh bisa g di jalanin, klo bisa dijalanin alhamdulillah (baik untuk saya). g bisa juga alhamdulillah (belum tentu baik untuk saya kalo dipaksain terwujud).

ibroh :1. resolusi baik bagi kita yg dapat dijadikan sebagai cita-cita untuk meningkatkan kualitas hidup kita.
2. selain resolusi perlu juga bikin wasiat, soalnya kita g tau kapan mati?? (saya belom bikin nih wasiat)

Allahu 'alam

Dasar Dasar Hukum

Hukum Ibadah

Segala bentuk ibadah pada dasarnya Haram (tidak diperbolehkan) kecuali yang telah disyariatkan (ditetapkan)

contoh :
solat subuh 5 rakaat itu g boleh, yg telah disyariatkan solat subuh 2 rakaat.

Hukum Muamalah

Segala bentuk muamalah (kegiatan yang dilakukan dengan orang lain) pada dasarnya Mubah (boleh dilakukan) kecuali yang diharamkan.

contoh :
makan segala macam makanan boleh, kecuali makanan yg diharamkan seperti babi


SYARAT YANG HARUS DIPENUHI DALAM IBADAH

Perlu diketahui bahwa mutaba'ah (mengikuti Nabi) tidak akan tercapai kecuali apabila amal yang dikerjakan sesuai dengan syari'at dalam enam perkara:

Pertama: Sebab. Jika seseorang melakukan suatu ibadah kepada allah dengan sebab yang tidak disyari'atkan, maka ibadah tersebut adalah bid'ah dan tidak diterima (ditolak). Contoh: Ada orang yang melakukan shalat tahajud pada malam dua puluh tujuh bulan Rajab, dengan dalih bahwa malam itu adalah malam Mi'raj Rasulullah (dinaikkan ke atas langit). Shalat tahajud adalah ibadah, tetapi karena dikaitkan dengan sebab tersebut menjadi bid'ah. Karena ibadah tadi didasarkan atas sebab yang tidak ditetapkan dalam syari'at. Syarat ini- yaitu: ibadah harus sesuai dengan syari'at dalam sebab- adalah penting, karena dengan demikian dapat diketahui beberapa macam amal yang dianggap termasuk sunnah, namun sebenarnya adalah bid'ah.

Kedua: Jenis. Artinya: ibadah harus sesuai dengan syari'at dalam jenisnya. Jika tidak, maka tidak diterima. Contoh: Seorang yang menyembelih kuda untuk kurban adalah tidak sah, karena menyalahi ketentuan syari'at dalam jenisnya. Yang boleh dijadikan kurban yaitu unta, sapi dan kambing.

Ketiga: Kadar (bilangan). Kalau ada seseorang yang menambah bilangan raka'at suatu shalat, yang menurutnya hal itu diperintahkan, maka shalat tersebut adalah bid'ah dan tidak diterima, karena tidak sesuai dengan ketentuan syari'at dalam jumlah bilangan raka'atnya. Jadi apabila ada orang shalat zhuhur lima raka'at, umpamanya, maka shalatnya tidak sah.

Keempat: Kaifiyah (cara). Seandainya ada orang berwudhu dengan cara membasuh tangan, lalu muka, maka tidak sah sudhunya karena tidak sesuai dengan cara yang ditentukan syari'at.

Kelima: Waktu. Apabila ada orang yang menyembelih binatang kurban pada hari pertama bulanDzul Hijjah maka tidak sah, karena waktu melaksanakannya tidak menurut ajaran Islam.

Saya pernah mendengar bahwa ada orang bertaqarrub kepada Allah pada bulan Ramadhan dengan menyembelih kambing. Amal seperti ini adalah bid'ah, karena tidak ada sembelihan yang ditujukan untuk bertaqarrub kepada Allah kecuali sebagai kurban, denda haji dan akikah. Adapun menyembelih pada bulan Ramadhan tersebut sebagaimana dalam Idul Adha adalah bid'ah. Kalau menyembelih hanya untuk memakan dagingnya, boleh saja.

Keenam: Tempat. andaikata ada orang beri'tikaf di tempat selain masjid, maka tidak sah i'tikafnya. Sebab tempat i'tikaf hanyalah di masjid. Begitu pula, andaikata ada seorang wanita hendak beri'tikaf di dalam mushalla di rumahnya, maka tidak sah i'tikafnya,karena tempat melakukannya tidak sesuai dengan ketentuan syari'at. contoh lainnya: Seseorang yang melakukan thawaf di luar Masjidil Haram dengan alasan karena di dalam sudah penuh sesak, thawafnya tidak sah, karena tempat melakukan thawaf adalah dalam Baitullah tersebut, sebgaimana firman Allah Ta'ala:

Dan sucikanlah rumahKu ini bagi orang-orang yang thawaf. (Surah Al-Hajj:26).

Allahu 'alam

Inilah Saya

saya g tau mau nulis apa
namun saya ingin kalian tau siapa saya
saya g bisa menuangkan perasaan saya dalam tulisan
namun saya ingin kalian tau perasaan saya

saya bukan siapa siapa
namun saya ingin dikenal oleh kalian
saya bukan apa apa
namun saya ingin berarti bagi kalian

saya bukan manusia sempurna
namun saya ingin kalian jadi sempurna
saya adalah manusia yang lemah
namun saya tidak ingin kalian tau kalau saya lemah

14 Nov 2007
EC UI

Pendosa

Hai pendosa apa kamu tidak malu berbuat dosa??
Iya saya malu
Hai pendosa apa kamu tidak tahu kalau perbuatanmu dilihat??
Iya saya tahu
Hai pendosa apa kamu tidak mau bertobat??
iya saya mau
Hai pendosa apa kamu tidak tahu caranya bertobat??
iya saya tahu

Hai pendosa kamu malu berbuat dosa
Hai pendosa kamu tahu perbuatanmu dilihat
Hai pendosa kamu mau bertobat
Hai pendosa kamu tahu caranya bertobat

Lalu kenapa kamu tidak berhenti berbuat dosa??
Karena aku belum dapat hidayah
Lalu kenapa kamu tidak bertobat??
Karena aku belum dapat hidayah

BUKAN

Bukan karena engkau belum dapat hidayah
Tapi karena engkau tidak memiliki kemauan

Beda malaikat dan engkau manusia pada nafsu (kemauan)
Arahkan nafsu (kemauan) engkau kepada kebaikan
Dan jadilah lebih baik dari malaikat
Jangan kau arahkan nafsu (kemauan) engkau kepada keburukan
Maka engkau lebih buruk dari hewan.

15 Nov 2007
EC UI

Hidayah

"Saya belum dapat hidayah" kata seseorang ketika ditanya kenapa berbuat dosa, ketika ditanya kenapa belum berubah.

Sebenernya hidayah itu apa sih?? kalau menurut teman2 gimana??

kalau menurut saya setiap orang itu, setiap saat setiap waktu setiap tempat, selalu mendapat hidayah dari Allah swt. hanya saja pertanyaannya mau g kini mengambilnya, merengkuhnya dan mengesampingkan ego kita untuk memilih hidayah tersebut.

setiap kali kita menghadapi sesuatu selalu ada pilihan.
waktu kita ingin melangkah ada pilihan mau kaki kanan atau kaki kiri?? misal melangkah dengan kaki kanan itu yang baik. maka ketika kita memilih untuk memulai langkah dengan kaki kanan berarti kita telah memilih hidayah.

so itu menurut saya yg lemah. dan yang kuat hanya Allah saja.

Allahu 'alam

Identitasku

kuingin diam terus
kuingin istirahat terus
Kuingin tidur terus
kuingin berhenti.

kuingin berkata "aku bosan"
kuingin berkata "aku lelah"
kuingin berkata "aku stress"
kuingin berkata "aku tidak mau lagi"

Namun bukan itu yang terbaik untukku
Namun bukan itu identitas yang kuinginkan

Diamnya muslim adalah zikir
Istirahatnya muslim untuk bekerja kembali
Tidurnya muslim untuk ibadah kembali
Berhentinya muslim bukanlah titik namun koma.

Tidak ada kata bosan untuk melihat wajah Nya
Tidak ada kata lelah untuk menuju ampunan Nya
Tidak ada kata stress untuk keridhoan Nya
Tidak ada kata tidak mau lagi untuk menuju syurga Nya

Allahu Ghayatuna
Ar Rosul Qudwatuna
Al Qur'an Dusturuna
Al Jihad Sabiluna
Al Mautu fi Sabilillah asma amanina

21 Nov 2007
EC UI

Merdeka

Kuingin merdeka.
seperti burung yang terbang di angkasa.
kuingin merdeka.
seperti katak yang hidup di dua alam.

Tapi aku tidak merdeka seperti burung.
karena ku tak memiliki sayap tuk terbang.
tapi aku tidak merdeka seperti katak.
karena ku tak bisa hidup di dua alam.

kuingin merdeka.
tuk melakukan segalanya.
kuingin merdeka.
tuk berbicara sepuasnya.

Tapi aku tidak merdeka melakukan segalanya.
karena ada aturan yang harus ku patuhi.
tapi aku tidak merdeka berbicara sepuasnya.
karena ada norma yang harus ku taati.

22 Nov 2007
EC UI

5W1H

Who I Am
Where Am I
When I Am
Why Am I
What I Am
How Am I

Kenali dirimu
Kenali keluargamu
kenali masyarakatmu
kenali negaramu

Rubah dirimu
rubah keluargamu
rubah masyarakatmu
rumah negaramu

Jadikan lebih baik
Jadikan lebih baik
Jadikan lebih baik
Jadikan lebih baik

Hikmah

Definisi

Hikmah menurut sy adalah hal dibalik satu hal.
nah bingungkan!

Tadi pas jum'atan kepikiran mengenai satu kata ini, hikmah. Pada dasarnya setiap kata yang kita ketahui memiliki dua sisi mata uang. sisi pertama sisi negatif dan sisi kedua sisi positif. hal ini akan tergantung dari pribadi yang menggunakan kata tersebut.

Ambil contoh kata hikmah, biasanya ketika kita tertimpa musibah, ada saja orang yang mengatakan kepada kita "ambil aja hikmahnya." kalo dari perkataan tersebut hikmah yang dimaksud yakni hal yang baik dari suatu kejadian.

Namun kalau kita menggunakan definisi saya diatas, hikmah dapat juga berarti hal yang buruk dari suatu kejadian, bukan hanya hal yang baik.

Muslim

Aura Utara Menyelimutinya
Putih hasrat tujuannya
Menuju Makkah langkahnya
Quran Sunnah kompasnya

Lemah lembut tuturnya
Tuk saudara seperjuangan
Tegas karang berdirinya
Tuk penghadang perjuangan

Rizky diperolehnya
Hamdalah ujud syukurnya
Musibah peringatannya
Innalilah ujud sabarnya

DPC PKS Cakung
8 Des 07
20:42

Rukun Islam

Mengucap Syahadatain tuk bersih jiwa
Tidak ada tuhan selain Allah swt.
Muhammad Rosulullah

Tegak sholat tuk taat
5 kali wajib tuk sehari
sunah tuk tambah bekal

Puasa tuk bersih tubuh
1 bulan Ramadhan wajib tuk setahun
sunah tuk tambah bekal

Zakat tunai tuk bersih harta
1 kali Fitrah & Mal wajib tuk setahun
shodaqoh & infaq tuk tambah bekal

Haji tuk tunduk hati
1 kali tuk seumur hidup
Moga mabrur yg diperoleh.

Insya Allah
Wajah Nya diperlihatkan
Syurga Nya diberikan
Amiin.

DPC PKS Cakung
8 Des 07
20:51

Bekerja Itu Ibadah

Bagaimana ungkapan diatas?? kalo menurut saya, itu harus tertanam dalam diri saya. Bagaimana tidak, kalau kita sehari hari bekerja 8 jam sehari bahkan lebih hanya sekedar untuk dapat uang atau gaji, ya cuman dapet itu doank. Padahal kalo ditambah dengan diniatkan untuk ibadah, kerjaan yg kita lakukanpun tidaklah bertambah alias tetap.

Bekerja termasuk pada lahan muamalah. Ketika kita bermuamalah (kegiatan yg dilakukan bersama-sama dengan orang lain) maka yang kita lakukan haruslah bermanfaat, berkembang dan jelas yang dikerjakannya.

1. Manfaat

Dikatakan kalau muslim yang baik yakni muslim yg banyak manfaatnya bagi orang lain. Ketika manfaat yang dirasakan oleh orang lain tidak ada, maka lebih baik pekerjaan tersebut ditinggalkan. Buat apa dilakukan jika tidak ada manfaatnya?

2. Berkembang

Orang yang beruntung yakni orang yang dirinya lebih baik pada hari ini dibandingkan kemarin. Orang yang merugi yakni orang yang dirinya sama dengan hari kemarin. Orang yang binasa yakni orang yang dirinya lebih buruk dari hari kemarin. Jika pekerjaan yang kita lakukan menjadi tidaklah berkembang atau lebih buruk dari sebelumnya, jadi lebih baik tidak usah dikerjakan. Buat dikerjakan kalau tidak ada perkembangannya?

3. Jelas

Tinggalkan yang meragukan. Kenapa seseorang bisa ragu terhadap sesuatu? Hal ini karena tidak jelasnya sesuatu tersebut. Ketika kita melakukan suatu pekerjaan yang tidak jelas arahannya, 2 point diatas akan sulit untuk terukur, dan akan sulit untuk melakukan evaluasi. Bila sulit diukur dan dievaluasi sulit diketahui manfaat dan perkembangannya, jadi perjelas pekerjaan yang akan kita lakukan (buat SOP nya).


Allahu 'Alam

Prioritas

Sering kali kita dihadapkan pada 2 atau lebih pilihan yang harus kita pilih salah satunya. Apa yang kita lakukan ketika memilihnya? Saya yakin pasti kita akan menimbangnya dan biasanya timbangannya berdasarkan pada manfaat dan tidak manfaat bagi kita.

Dalam melakukan pertimbangan tersebut juga terdapat prioritasnya, yakni :
  1. Pada kondisi semua pilihan merupakan pilihan yang baik. Pada kondisi ini dilihat pilihan yang paling baik dari semua pilihan baik tersebut.
  2. Pada kondisi pilihan baik dan pilihan buruk sama banyak. Pada kondisi ini sudah barang tentu pilihan yang baik yang kita pilih.
  3. Pada kondisi semua pilihan merupakan pilihan yang buruk, namun kita harus memilih diantaranya. Pada kondisi ini dicari pilihan yang memiliki nilai keburukan lebih kecil (sedikit) dibandingkan dengan yang lainnya.
Kalau saya dalam memilih jalan selalu mencoba melakukan pertimbangan seperti diatas, mengenai apakah hasilnya menjadi baik atau buruk, itu permasalahan masa depan (yang kita tidak dapat kendalikan), setidaknya prosesnya (apa yang kita lakukan saat ini) dilakukan dengan mempertimbangkan baik dan buruk.

Keputusan yang kita ambil dalam memilih jalan, tergantung pada ilmu yang kita miliki. Ilmu yang dimaksud disini yakni hasil dari :
  • pengalaman
  • baca buku
  • lingkungan aktifitas
  • pertemanan
  • didikan orang tua
  • lokasi tempat tinggal
  • tingkat pendidikan
  • dll.
Allahu a'lam

Islam, Iman dan Ihsan

Dalam hadist arbain Imam An Nawawi yang no.2 menerangkan mengenai Islam, Iman, dan Ihsan. Dalam hadist tersebut Rosulullah saw. mengatakan bahwa Malaikat Jibril as. datang untuk mengajarkan mengenai agama yang kini telah mereka anut, setelah mereka berpaling dari agama nenek moyangnya. Ketika hal yang tersebut dalam hadist ini merupakan pokok-pokok ajaran Islam, yakni :

1. Islam


Rasulullah
e: “ Islam adalah
  • engkau bersaksi bahwa tidak ada illah (tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah,
  • engkau mendirikan shalat,
  • menunaikan zakat,
  • puasa Ramadhan dan
  • pergi haji jika mampu “
2. Iman

beliau bersabda: “ Engkau beriman
  • kepada Allah,
  • malaikat-malaikat-Nya,
  • kitab-kitab-Nya,
  • rasul-rasul-Nya dan
  • hari akhir dan
  • engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “
3. Ihsan

beliau bersabda: “ Ihsan adalah
  • engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya,
  • jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau”
Tidak perlu ada lagi yang ditambahkan atau dikurangi dari ketiga pokok Islam tersebut. Penambahan atau pengurangan yang dilakukan, sama artinya dengan mengadakan hal baru dalam agama yang akan masuk dalam bid'ah.

Allahu 'alam

Pahala Amal Tergantung Niatnya

Mungkin udah sering denger hadis pertama dari Imam An Nawawi ini. Innamal 'Amalu bin niyat. Semua amal tergantung pada niatnya.

Niat merupakan sesuatu yang sederhana, cukup dalam hati, g perlu ditunjukkan dengan lafadz atau gerakan. Cukup dalam hati kita berketetapan untuk melakukan sesuatu.

Niat esensial bagi seluruh aktifitas kita. Dari niat yang kita tetapkan dalam melakukan aktifitas, menentukan hasil dari aktifitas yang kita lakukan.

Dalam hadis pertama ini, disebutkan jika niat hijrahnya karena Allah swt, maka ia akan memperoleh ridho Allah swt, jika niat hijrahnya karena harta atau karena wanita yang ingin dinikahi, maka ia akan mendapatkan apa yang diniatkan.

Niat berfungsi sebagai 2 hal :
  1. Pembeda antara ibadah yang satu dengan ibadah yang lain.
  2. Pembeda antara ibadah dan kebiasaan.
Kalau kita melirik ibadah mahdoh yang kita lakukan (seperti solat, puasa, dll). Mungkin akan terlihat, betapa banyaknya kekurangan disana sini. Ketika aktifitas yang kita lakukan sehari-hari dilandaskan pada niat karena Allah swt. aktifitas yang kita lakukan tersebut akan bernilai ibadah disisi Allah swt. yang tentunya akan turut menambah perbekalan kita untuk menghadapi hari yang pasti datang.

Allahu 'alam

first Post

Untuk posting pertama ini apa ya yg mau dishare?? perkenalan ajah.

Nama blog : satuayat@blogspot.com
Pesannya : Sampaikan walau satu ayat.

Intinya sih, pengen bagi-bagi ilmu serta mau minta ilmu lewat blog ini. Pesan Rasulullah saw "Sampaikan Dariku walau satu ayat"


Mungkin itu dulu kali ya pesan pertamanya.

Allahu a'lam

Feed

Sampaikan Walau Satu Ayat

↑ Grab this Headline Animator

Subscribe to Sampaikan Walau Satu Ayat by Email

I heart FeedBurner

Powered By Blogger